Senin, 26 Januari 2015

upaya pengambil alihan

SMASALUNGO 89. Upaya Pengambil alihan. Berdasarkan artikel yang telah saya tulis tentang 'pemberdayaan alumni', saya selaku orang yang bertanggung jawab pada kegiatan yang dimotivasi dan dikoordinasi oleh alumni smasalungo Blitar, merasa perlu dan sangat penting untuk memberikan sedikit gambaran tentang usaha yang dalam hal ini adalah 'beternak cacing tanah'.
Pada awalnya memang ada rencana untuk 'beternak bebek', karena untuk pemesanan anak bebek harus dalam jumlah yang besar (tidak melayani eceran), maka alokasi dana sesuai dengan kesepakatan dialihkan untuk 'beternak cacing tanah'. Hal ini juga sudah melalui pertimbangan sesuai dengan artikel sebelumnya.
Kegiatan yang dilakukan oleh alumni smasalungo Blitar adalah memberikan pinjaman investasi kepada salah satu alumni smasalungo sebesar Rp 400.000,00 (empat ratus ribu rupiah). 

Dengan alokasi dana sebagai berikut :
  1.  Pembelian media berupa kokopit dan log jamur Rp 20.000,00
  2.  Pembelian bibit sebanyak 5kg @ Rp 80.000,00 total Rp 400.000,00
  3.  Pembelian wadah/tempat 10 buah @Rp 10.000 total Rp 100.000,00
Total dana yang dibutuhkan untuk investasi awal ternak cacing tanah ini adalah sebesar Rp 520.000,00

Kemajuan usaha ini harusnya tercipta karena munculnya inovasi-inovasi baru yang nantinya juga menghasilkan permintaan baru. Dari sudut pandang ini diharapkan bisa mengkombinasikan berbagai faktor input dengan cara inovatif untuk menghasilkan nilai lebih bagi konsumen dengan harapan nilai tersebut melebihi biaya dari faktor-faktor input, sehingga menghasilkan pemasukan lebih tinggi dan berakibat pada terciptanya kemakmuran. 

Dengan demikian jiwa enterpreneur (kewirausahaan) dapat didefinisikan sebagai jiwa untuk berani mengambil resiko atas sebuah investasi. Tentunya resiko yang sudah diperhitungkan dengan mempertimbangkan berbagai kecenderungan yang terjadi bahkan sampai pada perhitungan peluang yang ada.

Dari permasalahan diatas, hal-hal yang terjadi pada pemberdayaan alumni smasalungo yang dilakukan memang mengalami ketidaksesuaian dengan harapan. Ketidaksesuaian ini terjadi karena semangat dan jiwa kewirausahaan yang ada boleh dikatakan sangat kurang.

Saya selaku orang yang bertanggung jawab dan pendamping dalam program pemberdayaan alumni ini merasa perlu untuk mengambil tindakan (eksekusi) pada apa yang telah dilakukan, dengan alasan sebagai berikut :
  1. Penanganan bibit yang kurang maksimal, yang berakibat pada pertumbuhan obyek
  2. Pemberian pakan yang tidak rutin, sehingga banyak obyek yang pergi meninggalkan media yang telah disediakan
  3. Kurangnya kebersihan, terutama untuk pakan dengan diberi kotoran ternak yang dapat menimbulkan bau
  4. Pemberian pakan dari sisa makanan tanpa melalui proses fermentasi, sehingga tumbuh belatung
  5. Penempatan wadah/tempat/media secara sembarangan, sehingga membuat obyek merasa tidak nyaman untuk menempatinya
Dari hal tersebut, akhirnya saya melakukan evaluasi dan dapat saya tarik kesimpulan sebagai berikut : pertumbuhan bibit kurang maksimal dikarenakan pemberian pakan, perawatan dan kebersihan media yang digunakan kurang dan hal ini mengakibatkan banyaknya migrasi dari obyek untuk mencari tempat hidup baru. Boleh dibilang sekitar 80% obyek pergi tak kembali, yang tersisa hanya 20% nya saja atau sekitar 1kg cacing.

Berangkat dari hal-hal tersebut saya perlu mengambil tindakan eksekusi untuk melakukan pengambil alihan usaha tersebut. Dengan harapan agar tidak semakin merugi, serta untuk memberikan gambaran pada segenap alumni smasalungo, bahwa program pemberdayaan dengan memakai pilot project pada usaha ternak cacing tanah yang dikelola kurang berhasil dan tidak sesuai dengan program yang diinginkan, serta usaha ini memang sudah benar-benar terealisasi. 
Demikian gambaran singkat yang bisa saya paparkan kali ini, mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mudah-mudahan usaha ini bisa berkembang sesuai dengan apa yang kita harapkan. Amien.(wirjo's)








Minggu, 25 Januari 2015

pemberdayaan alumni

SMASALUNGO 89. Pemberdayaan Alumni. Usaha ternak cacing tanah (Lumbricus Rubellus)

Suatu usaha harus kita persiapkan dan kita rencanakan dengan matang. Hal ini dikarenakan banyaknya kendala yang bisa mematikan usaha yang kita jalankan. Sekecil apapun itu kendala yang ada kita harus berusaha untuk meminimalkan kendala tersebut 

Usaha yang tidak dipersiapkan dan direncanakan dengan matang akan mustahil berjalan dengan optimal. Karena secara logika kita pasti menginginkan suatu hasil yang maksimal dari usaha yang kita jalankan. Tentunya sesuai dengan kemampuan kita dalam berusaha.

Terus kenapa cacing menjadi pilihan kita, hal ini dikarenakan :
  1. Cacing mudah dalam perawatannya
  2. Biaya operasional sangatlah minim
  3. Tidak menyita waktu, sehingga bisa kita kerjakan sebagai usaha sampingan
  4. Daya tahan hidup cacing sangat bagus, faktor kematian relatif kecil
  5. Pembelian bibit hanya dilakukan sekali pada awal usaha, selanjutnya kita kembangkan sendiri
  6. Banyak permintaan pasar
  7. Siapa saja bisa mengerjakannya
  8. Harga jual relatif stabil

Beternak cacing merupakan suatu usaha yang bila tidak direncanakan dan dipersiapkan dengan matang akan sangat merugikan. Dalam memperisiapkan dan merencanakan usaha ternak cacing tanah ini ada beberapa tahapan yang harus kita lakukan. Kenapa kita harus memperiapkan tahapan-tahapan tersebut. Karena usaha ternak cacing tanah ini terdiri dari beberapa komponen dan dari komponen-komponen tersebut saling berkaitan dan tidak bisa kita tinggalkan. Dengan perencanaan ini untuk meminimalkan komponen yang bisa terlewat. Adapun yang perlu kita perhatikan adalah :
  1. Tempat atau wadah. Tempat ataupun wadah yang kita gunakan sebagai tempat hidup cacing tanah ini bisa berupa kotak kayu, keranjang bekas buah-buahan, bekas bak plastik, dll, atau kita bisa menggunakan yang permanen dengan jedingan.
  2. Media. Media yang kita gunakan disini adalah bekas tempat untuk menanam jamur atau sering dikenal dengan log jamur. Log jamur ini dicampur dengan kokopit (cocopeat) atau sabut kelapa dengan perbandingan 1:1, kemudian campuran tersebut direndam semalam dengan menggunakan sedikit molase (molasses) atau lebih sering dikenal dengan tetes tebu. Setelah itu diperas airnya sehingga log dalam keadaan lembab. Kemudian kita pindah ke dalam wadah yang telah kita persiapkan.
  3. Bibit cacing. Bibit cacing yang telah disiapkan kemudian dimasukkan ke dalam wadah yang telah tersedia lengkap dengan log jamur dan kokopit tadi dengan skala perbandingan 1 kg cacing untuk media 1 m persegi. Bibit ini kita hanya perlu membelinya satu kali saja pada saat awal usaha, dan untuk kelanjutannya setelah kita panen cacingnya, telur dan cacing-cacing kecil dapat kita budidayakan lagi. Karena cacing adalah hewan hermaprodit. Perkembangbiakan cacing sangatlah cepat sehingga tidak membutuhkan waktu yang sangat lama, kita sudah bisa memanen kembali
  4. Pakan cacing. Pakan cacing disini sangat murah dikarenakan kita bisa saja menggunakan limbah rumah tangga (sayuran, nasi basi, dll), sehingga biaya operasional dan perawatan relatif lebih murah, bahkan limbah kotoran ternakpun dapat kita manfaatkan.
  5. Setiap dua minggu sekali cacing dapat kita pisahkan dan dapat kita kembangkan kembali. Cacing dewasa dapat kita buatkan media baruuntuk tempat hidupnya atau kita bisa saja langsung menjualnya. Bekas tempat log hidup cacing yang lama kita biarkan lebih kurang dua minggu, telur cacing akan menetas dan siap untuk dibudidayakan lagi.(wirjo's)

 

Selasa, 20 Januari 2015

budayakan sikap sopan santun


SMASALUNGO 89. Budayakan Sikap Sopan Santun. Sebelum kita membicarkan lebih lanjut tentang 'budaya sopan santun' terlebih dahulu saya paparkan pengertian sopan santun dari berbagai sumber agar lebih jelas. 

Sopan santun adalah peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok itu. Norma kesopanan bersifat relatif, artinya apa yang dianggap sebagai norma kesopanan berbeda-beda di berbagai tempat, lingkungan, atau waktu (wikipedia).
Sopan merupakan budi pekerti yang baik (artikata.com). Sedangkan menurut saya,
sopan santun merupakan sikap hormat dan ber-etika kepada siapa saja, yang lebih utama kepada orang tua, tetapi tidak hanya sikap, melainkan juga tutur kata. 
Semua makna pada intinya sama, tinggal bagaimana kita mendefinisikannya sendiri-sendiri.

Sopan santun merupakan sikap yang sangat penting yang harus ada di tiap-tiap diri kita. Orang tidak akan menyukai diri kita jika sikap dan etika kita buruk. Sikap dan tutur kata harus kita jaga setiap kita pergi kemana pun, karena itu merupakan suatu faktor seseorang untuk menilai diri kita. Diri kita tidak dinilai melalui perkataan tanpa perbuatan, melainkan perkataan dengan perbuatan yang telah kita buat sebagai buktinya.

Tidak hanya dalam prestasi kita menciptakan karakter, dalam perbuatan pun kita harus mempunyai karakter masing-masing 'YANG" dimana merupakan sebuah keharusan karakter diri kita bagus. Kita perlu menyesuaikan karakter kita terhadap adat ketimuran kita.

Kita harus menghormati seseorang yang lebih tua atau senior dari kita, misalnya seperti kepada orang tua kita sendiri, guru, atasan, dsb. Dimulai dari hal-hal yang kecil dulu untuk membiasakan sikap sopan dan tutur kata yang bagus. Misalnya seperti mencium tangan kedua orang tua kita ketika kita bersua dan ucapkan salam. Membiasakan berkata terima kasih kepada seseorang yang telah membantu kesusahan kita, berminta maaf kepada orang yang telah kita sakiti (baik sengaja maupun tidak), tidak menggunakan kalimat yang bernada membentak kepada orang tua, tidak neko-neko dengan kendaraan di jalan hingga tidak berkata kasar terhadap sesama, memberi salam jika kita bertamu dan sebaliknya berpamitan jika kita mau pergi.

Percuma saja kita pintar dalam bidang akademis, olahraga, iptek dsb. Tetapi nilai 0 untuk sikap dan tutur kata kita, Itu rasanya seperti pohon yang tak berbuah, percuma berdaun lebat tetapi tidak ada buahnya. Jika kita merasa diri kita seperti itu, itu berarti kita tidak proporsional. Dan untuk mem-proposionalkannya, kita perlu menguasai cara ber-etika yang baik. Termasuk ketika kita sedang bertamu di rumah orang lain. Jangan sementang kita kenal baik dengan pemilik rumah, kita dapat berbuat apa saja di sana. 
Menghormati antar umat ber-agama termasuk sikap kesopanan. Dalam hal ini, kita dituntut untuk menghormati seseorang yang berbeda keyakinan ketika sedang melaksanakan ibadah, tidak menghina, tidak saling merasa hebat, tidak mengganggu, dsb.

Jika itu semua sudah kita lakukan, itu merupakan sebuah karakter yang telah kita ciptakan sendiri dalam bentuk sikap. Bukannya saya merasa sikap saya sudah perfect untuk menyuruh Anda semua untuk berbuat seperti ini, tetapi, saya yang cinta sesama teman, hanya ingin mengingatkan agar budaya ini tetap terjaga dan tetap dapat kita temukan dimana-mana.(wirjo's)


Minggu, 18 Januari 2015

sopan santun dan makna sopan santun

SMASALUNGO 89. Sopan Santun dan Makna Sopan Santun. Adalah suatu sikap atau tingkah laku yang ramah terhadap orang lain, sopan santun juga dapat di pandang oleh suatu masyarakat mungkin sebaliknya masyarakat juga dapat di pandang oleh masyarakat lain. Memang tidak mudah untuk menerapkan sopan santun pada diri kita sendiri, tetapi jika orangtua kita berhasil mengajarkan sopan santun sejak kecil maka kita akan tumbuh menjadi seseorang yang bisa menghormati dan menghargai orang lain. Kita dapat menunjukan sikapsopan santun sopan santun dimana saja, misalnya kita sebagai siswa harus sopan terhadap guru. 

Sopan santun diperlukan ketika seseorang berkomunikasi dengan orang lain, dengan terutama kepada:
1. yang lebih tua: orang tua, guru, atasan
2. yang lebih muda: anak, murid, atau bawahan
3. yang sebaya: setingkat status sosial

Makna Sopan Santun :
Bahwa seseorang bukan saja tidak menganggap dirinya lebih tinggi dari pada orang lain, melainkan menganggap orang lain lebih baik daripada dirinya sendiri. Sopan santun tidak selalu menghasilkan kebaikan hati, keadilan, kepuasan, atau rasa syukur, tetapi ini dapat memberikan seseorang paling tidak terlihat sopan, dan membuatnya tampak dari luar apa yang seharusnya menjadi benar-benar terhormat.(wirjo's)



Kamis, 15 Januari 2015

sopan santun

SMASALUNGO 89. Sopan Santun. Ialah suatu tingkah laku yang amat populis dan nilai yang natural. Sopan santun sebagai sebuah konsep nilai tetapi bukan dipahami. Sopan santun sebuah ideologi yang memerlukan konseptualisasi. Itulah pengertian umum dari sopan santun. Menurut saya pribadi sopan santun itu adalah sikap seseorang terhadap apa yang ia lihat, ia rasakan, dan dalam situasi, kondisi apapun. Sikap santun yaitu baik, hormat, tersenyum, dan taat kepada suatu peraturan. Sikap sopan santun yang benar ialah lebih menonjolkan pribadi yang baik dan menghormati siapa saja.

Dari tutur bicara pun orang bisa melihat kesopanan kita. Baik/buruk, misalnya lagi dalam situasi yang ramai dimana kita akan melewati jalan itu, jika kita sopan pasti kita akan mengucapkan kata permisi pak, bu…..dalam berteman pun seperti itu lebih menghargai pendapat teman walaupun pendapat itu berbeda, sebenarnya pengertian sopan santun ini sudah umum. Dan mungkin semua orang sudah mengerti apa itu sopan santun, karena sifat ini telah ditanamkan sejak kecil pada diri individu tersebut. Dan bagaimana kita mengembangkannya saja. Dalam kehidupan kita dan disekitar kita.

Terkadang sopan santun itu hilang pada diri kita, ketika kita sedang berhadapan dengan orang lain yang menyebalkan, contoh kecilnya saja, ketika kita berbelanja di suatu toko, kita bertanya pada si pelayan dengan baik-baik, tapi si pelayan ini malah menjawabnya dengan ketus, apalagi kalau kita menawar-nawar, dan hanya lihat-lihat tapi akhirnya tidak jadi membeli pasti si pelayan itu akan memasang muka ketus dan perkataan tidak enak, padahal pembeli itu kan raja.

Sopan santun dapat dipengaruhi oleh apapun dan hal apa saja. Misalnya sopan santun yang buruk disebabkan oleh lingkungan yang tidak ada tata tertibnya, individu yang tak pernah mengenal pentingnya kepribadian, kurangnya pengenal sopan santun yang diajarkan oleh orang tua sejak dini, pembawaan diri individu itu sendiri. Kemudian sopan santun yang baik dapat dipengaruhi oleh latar belakang individu itu sendiri. Pendidikan yang cukup, pembawaan diri yang baik terhadap situasi apapun, tutur kata yang dijaga, terkadang faktor gen juga dapat mempengaruhi individu tersebut. Bagaimana nantinya setiap orang memiliki sikap sopan santun tetapi hanya kadarnya saja yang berbeda dan bagaimana kita mengembangkan sikap itu. 

Sopan santun bisa dilakukan dimana saja dan kapan pun itu. Seperti didalam rumah tangga dalam situasi ngobrol dengan teman yang sedang menjelaskan pengalaman pribadinya, lalu kita harus memperhatikan seseorang yang ada didepan kita. Dengan menunjukan sikap yang memperhatikan, mendengarkan dengan baik, dan bila bertanya pun harus dengan yang baik, kekurangan individu seseorang secara fisik, akan tertutup rapi dan tidak terlihat jika di bungkus dengan sikap dan inerbeauty yang ada.

Mungkin sifatnya yang begitu berhati emas yang mampu menutupi kekurangannya. Lalu dalam perjamuan makan di meja makan semua nasi harus bersih dari apapun. Tidak boleh bunyi, dan harus menggunakan sendok dan garpu, setelah selesai makan sendok dan garpu diletakan secara silang dengan posisi sendok diatas dan garpu dibawah. Masih banyak lagi dengan pengertian sopan santun yang lebih spesifik dan mudah dimengerti, ini hanya bagian penglihatan saja secara kasat mata. Dan menurut pendapat saya belajarlah sopan santun karna itu bisa membawa mu ketempat yang benar dan baik.(wirjo's)


Minggu, 11 Januari 2015

kemajemukan alumni

 
SMASALUNGO 89. Kemajemukan Alumni. Tentu saja sejak sebelumnya sampai dengan sekarang, kita ucapkan terima kasih kepada semua alumni sma 1 1989 yang ada.

Berangkat dari keberagaman yang ditunjukkan, secara moderat kita semua harus siap dengan tidak ter-eksekusinya suatu gagasan. Berangkat dari keberagaman yang ada, kita semua harus menilai sesuatu secara proporsional. Disebut aspiratif agar smaslungo yang terbentuk tidak segera ditinggalkan sesaat setelah dibentuk, tapi terus dijaga oleh anggota yang memilikinya. Atau dengan kata lain sebelum melakukan sesuatu, kita harus 'membumi'kan terlebih dahulu,

Seperti yang pernah dikatakan oleh beberapa alumni. Disebut legal agar terjadi kontinuitas dan tidak ada dualisme dari sebelumnya. Inipun pernah dikatakan oleh beberapa alumni. Disebut representative agar 'membumi' tidak menjadi klaim sebagian, tetapi menjadi klaim yang lebih luas lagi. Bahkan kuantitas pun dapat dikalahkan oleh sistem nilai dan sebaliknya. Disebut kualitas agar 'ikatan alumni' dapat dibenahi lebih baik.

Organisasi, serta mekanismenya, bahkan regenerasipun menjadi bagian yang tak terpisahkan. 
 
Yang hendak disampaikan disini adalah terbentuknya
'ikatan alumni' melalui mekanisme sistemik. Disinilah kemauan kita untuk mengerti menjadi penting. Klaim sebagian tetap dibijaksanai. Perbedaan dihargai, agar tidak terjadi erosi ide. Klaim-klaim sebagian tersebut dihimpun persamaannya menjadi potensi. Yang hendak digelar adalah pemulaian harapan yang jauh dari tendensi individual. Penilaian parsial kita jauhkan agar tidak mengaburkan persoalan dari esensinya.
 
Terhadap para alumni yang telah bertahun-tahun membantu, bekerja, bergotong-royong terhadap 'ikatan alumni', 'namun sejauh ini belum bisa dikatakan berhasil untuk menyatukan gerak langkah alumni', adalah motivasi bagi yang kemudian, dan adalah support bagi yang lebih awal. Dan memang kebulatan tidak harus bulat utuh. Itulah heterogenitas yang harus dipahami dan diterima. Sasaran yang terbangun memang tidak harus terjadi yang ideal. Tetapi paling tidak sasaran tersebut kita formulasikan memiliki konstruksi yang ideal.
 
Sejak awal mindset gotong-royong dan tanggung jawab disampaikan serta semangat kebersamaan dan kesetaraan selalu diimplementasikan melalui pikiran positif. Yang lebih muda perlu pelajari pengalaman terdahulu. Tentu akan sangat berharga jika alumni-alumni dapat bersinergi dalam gerak langkah alumni. Apalagi 'gerak langkah alumni' tersebut adalah cita-cita anda, anda dan anda juga. Atau dibiarkan saja, mudah-mudahan 50 tahun lagi akan muncul gagasan serupa.

Semoga coretan ini tidak mencederai kebersamaan sesama alumni.(wirjo's)




Senin, 05 Januari 2015

anjangsana warga smasalungo

SMASALUNGO 89. Anjangsana Warga Smasalungo.

1. Anjangsana perdana warga smasalungo dilakukan di kediaman Joko Warsono pada tanggal 5 Oktober 2014 malam hari sekitar jam 19.00 wib. Inilah yang merupakan cikal bakal lahirnya anjangsana di smasalungo. Meski hanya dihadiri oleh 2 orang warga (Mohamad Munadjad dan Mukhlisuddin M) plus 1 tuan rumah (Joko Warsono). Tetapi momentum ini sangat bersejarah buat kelangsungan anjangsana warga smasalungo. Untuk anjangsana perdana ini saya belum ada publikasi (alat dokumentasi ketinggalan). Mohon maaf jika saya tidak bisa menampakkan gambar pada anjangsana perdana iini.

2. Anjangsana yang ke dua warga smasalungo adalah di kediaman Heny Setyawan atau lebih dikenal dengan sebutan Henys Gepeng, pada tanggal 18 Oktober 2014.
Berikut cuplikan gambar pada anjangsana ke dua :

Pada anjangsana kedua ini telah dihadiri oleh : Mohamad Munadjad, Nyaris Kawakib, Verybudi Santoso, Dwi Tjahjo Prijagung dan Mukhlisuddin M.
 
intro : Kegiatan disela anjangsana 
ziaroh haji di kediaman H. Taru Setiawan

Keterangan gambar :
- berdiri (kika) : H. Taru Setiawan, Irfan Bagus Susetyo, Ubaidul Goffar, Verybudi Santoso, Mohamad Munadjad, Mukhlisuddin M, Nyaris Kawakib dan Basuki Hariyanto
- duduk (kika) : Iin Indiralita Ismawati, Inna Qurniati Prastiwi, Daris Sugiarti, Hendra Tristiawan

3. Anjangsana yang ke tiga warga smasalungo bertempat di kediaman Dwi Tjahjo Prijagung. Anjangsana dilaksanakan tanggal 2 Nopember 2014. Anjangsana kali ini telah dihadiri oleh warga smasalungo antara lain : Joko Warsono, Basuki Hariyanto, Mukhlisuddin M, Nyaris Kawakib, Verybudi Santoso dan Mohamad Munadjad. Berikut adalah gambar yang dapat terekam pada malam anjangsana ke tiga :


4. Anjangsana berikutnya adalah anjangsana ke empat dari warga smasalungo. Anjangsana kali ini bertempat di kediaman Agus Braninadi atau yang lebih dikenal dengan panggilan Han. Anjangsana ke empat ini terselenggara tanggal 9 Nopember 2014. Adapun warga smasalungo yang berkenan hadir pada anjangsana ke empat ini adalah Verybudi Santoso, Nyaris Kawakib, Mohammad Munadjad, Totok Bakul Piala dan Mukhlisuddin M. Berikut adalah gambarnya :


Pada acara anjangsana ke empat ini, saking asyiknya beramah tamah, lupa tidak mengambil gambar 2 warga yang datang, yaitu Totok Bakul Piala dan Mohamad Munadjad.

5. Anjangsana lanjutan adalah di kediaman Arneni Zahro Garum pada tanggal 21 Desember 2014. Pada anjangsana ke lima ini terjadi jeda yang cukup panjang dengan anjangsana ke empat. Dikarenakan benturan acara keluarga dari masing-masing warga yang tidak bisa untuk ditinggalkan. Karena apapun alasannya, keluarga adalah prioritas utama bagi semua warga smasalungo. Berikut gambar anjgsana ke lima di kediaman Arneni Zahro :




Warga yang berkenan hadir pada anjangsana kelima ini adalah : Basuki Hariyanto, Deni Syahputra, Dwi Tjahjo Prijagung, Totok Bakul Piala dan Mukhlisuddin M.


6. Anjangsana ke enam warga smasalungo yang diselenggarakan tanggal 4 Januari 2015 di kediaman Maria Magdalena. Anjangsana ini turut dimeriahkan oleh : Verybudi Santoso, Dwi Tjahjo Prijagung, Totok Bakul Piala, Nayris Kawakib dan Mukhlisuddin M. Anjangsana ke enam kali ini adalah anjangsana yang ke dua kali di kediaman warga smasalungo yang bergenre cewek. Anjangsana cewek yang pertama adalah di kediaman Arneni Zahro. Hal ini dilakukan hanya untuk menepis bahwa anjangsana dilakukan hanya oleh kaum adam (laki-laki) saja. Berikut gambar-gambar pada anjangsana ke enam :




7. Anjangsana warga smasalungo yang ke 7 ini terselenggara tidak seperti biasa, Anjangsana ini dilakukan pada hari Sabtu malam tanggal 10 Januari 2015 di kediaman M. Nurul Huda, di perumahan Dimoro Asri. Anjangsana ke 7 ini dilakukan tidak pada hari Minggu malam dikarenakan adanya benturan acara dari salah satu warga smasalungo, sehingga anjangsana dikondisikan pada hari Sabtu.



 













Anjngsana ke 7 ini turut dimeriahkan oleh : Irfan Bagus Susetyo, Zainal Fatta, Gunawan Saptoadji, Sri Elfrudi Aryadjono, Achmad Fauzi, Totok Anam Waskito, Mukhlisuddin M, Nyaris Kawakib, Totok Bakul Piala dan Basuki Hariyanto.


refraction anjangsana smasalungo :
di kediaman Gondeh Ratumaling (Hendra Tristiawan)/Iin Indiralita Ismawati

 













bersama : Nyaris Kawakib, Verybudi Santoso, Mukhlisuddin M dan Hendra Tristiawan.

8. Anjangsana warga smasalungo yang ke 8 ini merupakan anjangsana spesial. Bertempat di kediaman Lestari Indrastuti di Jl Sumba 87 pada tanggal 17 Januari 2015. Spesial karena jauh-jauh dari Jakarta ingin bersua dan bertatap muka dengan gerombolan smasalungo. 
Karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat alias hujan, ada beberapa warga smasalungo yang berhalangan hadir.
Adapun warga yang hadir adalah : Nyaris Kawakib, Totok Bakul Piala, Inna Qurniati Prastiwi, Verybudi Santoso serta Mukhlisuddin M serta dari lintas SMA juga kedatangan Oleha Yuli Winarti dari SMADA.  


 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berbahagialah kita masih bisa dipertemukan..(wirjo's)




Jumat, 02 Januari 2015

sejarah kota blitar




SMASALUNGO 89. Sejarah Kota Blitar. Berdasarkan legenda, dahulu bangsa Tartar dari Asia Timur sempat menguasai daerah Blitar yang kala itu belum bernama Blitar. Majapahit saat itu merasa perlu untuk merebutnya. Kerajaan adidaya tersebut kemudian mengutus Nilasuwarna untuk memukul mundur bangsa Tartar.
Keberuntungan berpihak pada Nilasuwarna, ia dapat mengusir bangsa dari Mongolia itu. Atas jasanya, ia dianugerahi gelar sebagai Adipati Aryo Blitar I untuk kemudian memimpin daerah yang berhasil direbutnya tersebut. Ia menamakan tanah yang berhasil ia bebaskan dengan nama Balitar yang berarti kembali pulangnya bangsa Tartar.
Akan tetapi, pada perkembangannya terjadi konflik antara Aryo Blitar I dengan Ki Sengguruh Kinareja yang tak lain adalah patihnya sendiri. Konflik ini terjadi karena Sengguruh ingin mempersunting Dewi Rayung Wulan, istri Aryo Blitar I.
Singkat cerita, Aryo Blitar I lengser dan Sengguruh meraih tahta dengan gelar Adipati Aryo Blitar II. Akan tetapi, pemberontakan kembali terjadi. Aryo Blitar II dipaksa turun oleh Joko Kandung, putra dari Aryo Blitar I. Kepemimpinan Joko Kandung dihentikan oleh kedatangan bangsa Belanda. Sebenarnya, rakyat Blitar yang multietnis saat itu telah melakukan perlawanan, tetapi dapat diredam oleh Belanda.
Kota Blitar mulai berstatus gemeente (kotapraja) pada tanggal 1 April 1906 berdasarkan peraturan Staatsblad van Nederlandsche Indie No. 150/1906. Pada tahun itu, juga dibentuk beberapa kota lain di Pulau Jawa, antara lain Batavia, Buitenzong, Bandoeng, Cheribon, Magelang, Semarang, Salatiga, Madioen, Malang, Soerabaia dan Pasoeroean.
Dengan statusnya sebagai gemeente, selanjutnya di Blitar juga dibentuk Dewan Kotapradja Blitar yang beranggotakan 13 orang dan mendapatkan subsidi sebesar 11.850 gulden dari Pemerintah Hindia Belanda. Untuk sementara, jabatan burgemeester (wali kota) dirangkap oleh Residen Kediri.
Pada jaman pendudukan Jepang, berdasarkan Osamu Seirei tahun 1942, kota ini disebut sebagai Blitar-shi dengan luas wilayah 16,1 km² dan dipimpin oleh seorang shi-chō.
Selanjutnya, berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang No. 17/1950, Kota Blitar ditetapkan sebagai daerah kota kecil dengan luas wilayah 16,1 km². Dalam perkembangannya, nama kota ini kemudian diubah lagi menjadi 'Kotamadya Blitar' berdasarkan Undang-Undang No. 18/1965. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 48/1982, luas wilayah Kotamadya Blitar ditambah menjadi 32,58 km² serta dikembangkan dari satu menjadi tiga kecamatan dengan 20 kelurahan. Terakhir, berdasarkan Undang-Undang No. 22/1999, nama Kotamadya Blitar diubah menjadi Kota Blitar.(wirjo's)