SMASALUNGO 89. Jajanan Khas dari Blitar
1. geti
1. geti
Geti adalah nama yang
cukup singkat. Makanan yang umumnya terbuat dari kacang tanah atau wijen
ataupun gabungan dari keduanya. Kacang tanah dan biji wijen direkatkan dengan
rebusan gula merah yang pekat kemudian dikeringkan. Rasa yang disajikan dari geti ini manis yang berasal dari gula merah serta gurih dari kacang tanah dan
biji wijen.
Sebagai penikmat rasa, tidak perlu merasa kuatir
mengenai rasa dari jajanan geti ini, karena pengolahanya dapat ditanggung
tingkat ke-higenisannya. Proses pembuatan dan pembungkusannya memperhatikan
keaslian rasanya, tapi juga tidak mengenyampingkan tingkat higenisnya.
Di Blitar, produksi geti paling banyak dihasilkan di desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
2. wajik kletik
Wajik kletik merupakan produk makanan
olahan yang terbuat dari ketan putih, kelapa, gula putih dan gula merah. Wajik kletik telah mendapat tempat di masyarakat Blitar khususnya, karena
harganya yang murah, Rasanya yang enak, sehingga wajik kletik menjadi salah satu
produk unggulan makanan khas Blitar, Disamping itu yang menjadikan wajik kletik menjadi lebih khas karena dibungkus dengan klobot.
Agar tidak mudah basi dan higienis, kulit jagung ini disetrika terlebih
dahulu dan dikemas dalam rentengan sejumlah 5 buah. Sedangkan untuk membuat
rentengannya menggunakan mesin jahit.
Sentra industri ini terletak
di jl. Sultan Agung dekat dengan Ndalem Gebang Kelurahan Sananwetan, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar (± 1 km kearah
timur dari pusat Kota Blitar).
3. rengginang
Rengginang adalah sejenis kerupuk yang terbuat dari
nasi atau ketan yang dikeringkan lalu digoreng panas (deep-fry). Agak berbeda dari jenis kerupuk lain yang umumnya terbuat
dari adonan bahan yang dihaluskan seperti tepung tapioka atau tumbukan biji
melinjo, rengginang tidak dihancurkan sehingga bentuk butiran nasi atau
ketannya masih tampak.
Rengginang dapat digoreng tanpa diberi bumbu maupun rasa, asin atau manis. Makanan
ini sangat jamak ditemukan di Blitar, apalagi saat lebaran, hampir
setiap rumah terutama di pedesaan, selalu menyediakan jajanan khas satu
ini.
4. es pleret
Sebagai kota kecil, Blitar sudah terkenal dengan Makam Sang Proklamator yang berada tepat di jantung kota. Tapi kali ini tentang
salah satu minuman khas kota Blitar, namanya es pleret. Es pleret cuma bisa ditemukan di Blitar Kota PATRIA saja. Sekilas, es pleret ini
mirip dengan es dawet kebanyakan, Bisa diklasifikasikan kalau es ini adalah
bagian dari family es dawet, Yang membuat es pleret ini unik adalah salah satu
bahan yang ada didalamnya, yaitu berupa bola-bola kecil yang mirip bakso dan kemudian ditemani oleh pelengkap lain berupa cendol (dawet) dan kadang juga ditemani potongan serabi.
Bola-bola kecil tadi-lah yang namanya pleret, terbuat dari tepung, rasanya
gurih, dan terisi gula pemanis didalamnya. Kuah dari es pleret ini tidak terlalu
manis seperti es dawet kebanyakan. Tetapi ketika pleret dikunyah, pemanis
didalamnya akan membuat kuah es pleret menjadi terasa lebih manis. Ditambah
lagi rasa gurih pleret yg membuat rasa es ini semakin unik. Selain itu,
sensasi nyess setelah pleret pecah dan cairan pemanisnya mulai terasa, memmg tidak
ada duanya. begitu unik, enak dan bikin pengen lagi.
Nama es pleret sendiri juga tidak muncul begitu saja. Berdsrkan sejarahnya, konon
nama ini diambil dari seorang sesepuh Kota Blitar yang bernama Kyai Pleret. Karena yang namanya es pleret ini begitu endemik, menemukannya pun gampang-gampang
susah. Es pleret ini banyak dijual disekitar alun-alun Kota dan Makam Sang Proklamator. Untuk harganya tidak terlalu mahal. Mencoba es pleret tidak akan
membuat kantong anda jebol. Nah ! tertarik untuk mecoba es ini disaat terik
matahari sedang menyengat !? Sangat direkomendasikan jika sedang berada di Kota Blitar.
Jadi jika anda berkunjung ke Kota Blitar, jangan lupa menikmati es pleret yang merupakan minuman khas Kota Blitar.
Es pleret ketika dahaga menghampiri kita seperti disiang hari yang begitu panas. Memang sangat nikmat jika mengonsumsi sesuatu yang dapat menyegarkan tubuh serta menghilangkan rasa haus, salah satunya adalah es pleret. di Kota Blitar. Es pleret banyak digandrungi semua orang, baik anak-anak maupun orang dewasa. Es ini banyak dijumpai pada pedagang k5 yang biasa berada di alun-alun Kota Blitar dan juga biasa dijual oleh pedagang keliling.
Jadi jika anda berkunjung ke Kota Blitar, jangan lupa menikmati es pleret yang merupakan minuman khas Kota Blitar.
Es pleret ketika dahaga menghampiri kita seperti disiang hari yang begitu panas. Memang sangat nikmat jika mengonsumsi sesuatu yang dapat menyegarkan tubuh serta menghilangkan rasa haus, salah satunya adalah es pleret. di Kota Blitar. Es pleret banyak digandrungi semua orang, baik anak-anak maupun orang dewasa. Es ini banyak dijumpai pada pedagang k5 yang biasa berada di alun-alun Kota Blitar dan juga biasa dijual oleh pedagang keliling.
5. madumongso
Madumongso adalah makanan ringan yang terbuat dari ketan hitam sebagai bahan dasarnya.
Rasanya asam bercampur manis, karena ketan hitam sebelumnya diolah dahulu menjadi tape (melalui proses fermentasi).
Setelah jadi kemudian diolah lagi dengan menambahkan gula, santan dan beberapa buah nanas, sebelum kemudian dimasak hingga menjadi seperti dodol/jenang. Madumongso biasanya dibungkus kertas minyak yang berwarna-warni.
Rasanya asam bercampur manis, karena ketan hitam sebelumnya diolah dahulu menjadi tape (melalui proses fermentasi).
Setelah jadi kemudian diolah lagi dengan menambahkan gula, santan dan beberapa buah nanas, sebelum kemudian dimasak hingga menjadi seperti dodol/jenang. Madumongso biasanya dibungkus kertas minyak yang berwarna-warni.
6. dodol blimbing
Dodol blimbing adalah salah satu camilan khas blitar dengan citarasa yang nikmat dan lezat. Dibuat langsung dengan tangan-tangan terampil masyarakat Blitar, dari bahan olahan. Pilihan yang sangat jarang di beberapa daerah, karena Blimbing merupakan hasil bumi yang paling banyak ditemukan di Blitar.
Sentra produksi dodol blimbing ini terletak di Kelurahan Karangsari Kota Blitar, yang juga merupakan salah satu daerah penghasil buah blimbing terbesar di Blitar.
7. es drop
Kalau menyebutkan nama es drop, pasti tidak banyak yang tau. Kecuali untuk mereka yang menetap atau pernah tinggal di Blitar, Jawa Timur. Es drop adalah sebutan untuk es lilin yang biasa dikenal oleh orang yang tinggal di Blitar. Jaman dahulu memang di hampir setiap daerah bisa kita jumpai para penjual es lilin dengan sangat mudah. Tetapi tidak banyak yang bisa bertahan sampai sekarang ini akibat kalah dengan makanan dan minuman yang diproses secara modern.
Keberadaan es drop diketahui sudah ada sejak jaman kolonial Belanda. Pabrik pembuatan es drop pertama kali berdiri pada tahun 1937 yang dikenal dengan nama Es Drop Burung Betet. Sebenarnya pabrik tersebut pada awalnya didirikan oleh pemiliknya sebagai tempat untuk memproduksi rokok, namun karena usaha itu tidak laku, maka kemudian pemiliknya mengganti usahanya dengan usaha pembuatan es drop yang masih bertahan sampai sekarang. Bahkan pabrik es drop tersebut kini sudah dikelola oleh generasi ketiga. Resep yang digunakan pun masih sama sampai sekarang sehingga tidak terlalu pengaruh terhadap perubahan rasa sejak dulu.
Bahan baku utama dari es drop adalah gula jawa dan santan yang dicetak memanjang sekitar 15cm dan ditaruh dengan lidi di tengahnya sebagai alat untuk memegang es drop tersebut saat dimakan. Es tidak dibungkus menggunakan plastik, tetapi menggunakan kertas putih. Bukan hanya konsisten dengan bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatannya saja, tetapi para penjualnya juga tetap menggunakan metode lama sampai sekarang. Mereka masih menggunakan termos berbentuk silinder panjang yang terbuat dari kaca untuk mempertahankan suhu agar es tidak mudah mencair. Es drop bisa bertahan sampai sekitar 12 jam jika disimpan dalam termos tersebut.
Es drop punya berbagai macam varian rasa, diantaranya adalah kacang hijau, frambozen, durian, coklat, dan puding. Pedagang es drop di Blitar biasanya akan berkeliling kampung menggunakan sepeda mereka dari siang hingga sore hari.(wirjo's)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar