SMASALUNGO 89. Cerita Motivasi Tentang 'Pohon'
Dalam suatu perjalanan, seorang ayah bersama putranya. Ternyata sebatang pohon kayu yang tinggi menjadi hal yang menarik bagi mereka. Keduanyapun berhenti di bawah pohon yang rindang itu.
'Anakku', ucap sang ayah tiba-tiba. Anaknyapun menatap lekat wajah bapaknya. Dengan sapaan seperti itu sang anak sudah paham, bahwa sang ayah akan mengutarakan sesuatu yang serius.
'Adakah pelajaran yang bisa kau sampaikan dari sebuah pohon?' lanjut sang ayah sambil meraih batang pohon tersebut.
'Menurutku pohon bisa jadi tempat berteduh yang nyaman, penyimpan air yang bersih dari kotoran, dan penyeimbang kesejukan udara', jawab sang anak sambil menanti kepastian jawaban dari bapaknya.
'Bagus', jawab spontan sang ayah. 'Tapi ada hal lain yang menarik untuk kita simak dari sebuah pohon', tambah sang ayah sambil tiba-tiba kepalanya mendongak ke ujung batang pohon yang paling atas.
'Perhatikan ujung pepohonan yang kamu lihat. Semuanya tegak lurus ke arah yang sama. Walaupun ia berada di tanah yang miring, pohon akan memaksa dirinya untuk tetap lurus menatap cahaya', jelas sang ayah.
'Anakku,' sambil sang ayah memegang punggung anaknya. 'Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apapun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran,' ungkap sang ayah begitu berkesan.
Tanah kehidupan yang kita pijak saat ini, kadang tidak berada pada hamparan luas nan datar. Selalu saja ada keadaan yang tidak kita inginkan. Ada tebing nan curam, ada tanjakan yang melelahkan, ada turunan landai yang melenakan dan ada lobang-lobang yang muncul di luar dugaan.
Pepohonan, seperti yang diucapkan ayah kepada putranya. Selalu memposisikan diri pada kekokohan untuk selalu tegak lurus mengikuti sumber cahaya kebenaran. Walaupun berada di tebing ancaman, tanjakan hambatan, turunan godaan dan lubang jebakan.
'Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apapun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran.'
Siapapun anda, dimanapun anda, bagaimanapun anda..tatap dan ikutilah cahaya lurus kebenaran..karena bila tidak akan tersesat dalam kegelapan. Dan bila terperangkap dalam gelap, janganlah kutuk kegelapan, tapi nyalakanlah cahaya, walau hanya sekedar..lilin..(wirjo's)
Dalam sebuah perjalanan
seorang ayah dengan puteranya, sebatang pohon kayu nan tinggi ternyata
menjadi hal yang menarik untuk mereka simak. Keduanya pun berhenti di
bawah rindangnya pohon tersebut. “Anakku,” ucap sang ayah tiba-tiba.
Anak usia belasan tahun ini pun menatap lekat ayahnya. Dengan sapaan
seperti itu, sang anak paham kalau ayahnya akan mengucapkan sesuatu yang
serius. “Adakah pelajaran yang bisa kau sampaikan dari sebuah pohon?”
lanjut sang ayah sambil tangan kanannya meraih batang pohon di dekatnya.
“Menurutku, pohon bisa jadi tempat berteduh yang nyaman, penyimpan air
yang bersih dari kotoran, dan penyeimbang kesejukan udara,” jawab sang
anak sambil matanya menanti sebuah kepastian. “Bagus,” jawab spontan
sang ayah. “Tapi, ada hal lain yang menarik untuk kita simak dari sebuah
pohon,” tambah sang ayah sambil tiba-tiba wajahnya mendongak ke ujung
dahan yang paling atas. “Perhatikan ujung pepohonan yang kamu lihat.
Semuanya tegak lurus ke arah yang sama. Walaupun ia berada di tanah yang
miring, pohon akan memaksa dirinya untuk tetap lurus menatap cahaya,”
jelas sang ayah. “Anakku,” ucap sang ayah sambil tiba-tiba tangan
kanannya meraih punggung puteranya. “Jadikan dirimu seperti pohon, walau
keadaan apa pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran,” ungkap sang
ayah begitu berkesan.** Keadaan tanah kehidupan yang kita pijak saat
ini, kadang tidak berada pada hamparan luas nan datar. Selalu saja ada
keadaan tidak seperti yang kita inginkan. Ada tebing nan curam, ada
tanjakan yang melelahkan, ada turunan landai yang melenakan, dan ada
lubang-lubang yang muncul di luar dugaan. Pepohonan, seperti yang
diucapkan sang ayah kepada puteranya, selalu memposisikan diri pada
kekokohan untuk selalu tegak lurus mengikuti sumber cahaya kebenaran.
Walaupun berada di tebing ancaman, tanjakan hambatan, turunan godaan,
dan lubang jebakan. “Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa
pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran.” ... Sahabat, Jadikan
dirimu seperti pohon, walau keadaan apa pun, tetap lurus mengikuti
cahaya kebenaran,” Siapapun Anda, bagaimanapun Anda, dan Dimanapun
anda... tatap dan ikutilah cahaya lurus kebenaran... karena bila tidak
anda akan tersesat dalam kegelapan. Dan Bila terperangkap dalam gelap,
jangan mengutuki kegelapan, tapi nyalakan lah cayaha walaupun dengan
Lilin...
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNIC